Selasa, 29 Mei 2012

Mengenal Requirement Traceability Matrix

Pengertian RTM

Requirement Treacibility Matrix ialah tabel yang berisi daftar requirements, atribut yang bervariasi untuk setiap requirement, dan status dari requirement untuk memastikan semua requirement telah terpenuhi.

Konsep Traceability Matrix adalah menelusuri Implementasi pada Top Level Requirement dan pengujian terhadap Top Level Requirement tersebut :
Tracebility matrix berbentuk tabel yang berfungsi untuk menelusuri requirement dalam melakukan pengetesan untuk memverifikasi apakah requirement sudah terpenuhi.
Matrix menghubungkan high level requirements, design specifications, test requirements, and code files. Dibuat berupa map dengan menyediakan link-link yang mampu menelusuri informasi requirement yang dibutuhkan.

Reqirement Treacibility Matrix digunakan dalam Quality Assurance sehingga dapat memastikan bahwa kebutuhan klien terpenuhi, dan perangkat lunak sesuai dengan yang diminta.

Bagaimana membuat RTM yang baik?

Kesuksesan project tidak akan tercapai tanpa manager proyek yang memiliki kemampuan organisasai yang baik. Dokumentasi requirement klien yang baik akan sangat membantu pengerjaan proyek. Manager yang baik harus mempu mengidentifikasikan requirement yang berhasil ataupun berpotensi gagal. Requirement treacibility matrix merupakan salah satu tools yang berguna untuk menelusuri informasi requirement.

Berikut langkah-langka pembuatan RTM :
1. Buat template RTM. Developer dapat membuat template sendiri maupun menggunakan template yang tersedia di internet. Berikut salah satu contoh template yang umum digunakan dalam pembuatan RTM,

Untuk lebih jelasnya dapat diunduh di link berikut Template Requirement Traceability Matrix  
2.  Salin Business Requirement dari dokumen project. Identifikasikan business requirement sesuai dengan requirement yang telah dibuat.
3. Identifikasikan requirement dengan ID yang unik. ID seharusnya sudah diidentifikasikan untuk digunakan berkelanjutan dalam pembuatan RTM ini.
4. Copy Use Case ID ke RTM.
5. Inputkan System Requirement Specification (SRS) ke dalam treacibility matrix. hal ini digunakan untuk melacak kebutuhan bisnis ke kebutuhan sistem.
6. Inputkan data testing ke dalam treacibility matrix.
7. Review data. Matrix seharusnya sudah menunjukkan keterhubungan requirement ke hasil pengujian. Jika RTM sudah dapat dilakukan ketelusuran maka matrix sudah dikatakan berhasil. 
Sumber

RTM Case Study

Namun pada kenyataannya RTM sangat membingungkan untuk dibuat, RTM mengharuskan dibuat untuk pembaca awam lebih mudah memahami.

Berikut adalah RTM yang telah saya buat dengan study kasus Rancang Bangun Sistem Informasi Penilaian Kepegawaian Fakultas Teknologi Informasi.


Konten-konten RTM pada umumnya :
1. Introduction yang berisi tata cara penomeran. Hal ini difungsikan petunjuk bagi user untuk pembacaan dokumen RTM.
2. RTM, terdiri dari tabel-tabel yang dibuat tracea (menelusur) 
3. Business Requirement project
4. Functional Requirement project

Untuk lebih lengkapnya dapat diunduh dilink berikut

Untuk penjelasannya agar lebih mudah dipahami dapat dibaca di laporan RTM, dapat diunduh di link berikut :

3 komentar:

  1. terima kasih, sangat membantu

    BalasHapus
  2. Sangat membantu tapi Laporan RTM-nya tidak tersedia, boleh bagi file lengkapnya?
    Terima kasih

    BalasHapus
  3. Terimakasih Kak info nya sangat membantu, Namun untuk case study yang diberikan, sudah tidak dapat di akses lagi, jika diperkenankan, bolehkan web ini di update kembali? Terimakasih

    BalasHapus